Takaran Kopi Espresso Ideal: 5 Tips agar Tidak Pahit!

takaran kopi espresso

Takaran kopi espresso menjadi faktor utama dalam menentukan rasa akhir dari setiap cangkir espresso.

Jika terlalu banyak, rasa bisa terlalu pahit.

Jika terlalu sedikit, espresso akan terasa lemah dan kurang beraroma.

Memahami takaran yang tepat membantu menghasilkan espresso dengan keseimbangan rasa yang optimal.

Artikel ini akan membahas 5 tips penting dalam menentukan takaran kopi espresso agar tidak pahit, berdasarkan prinsip dasar dalam penyeduhan espresso.

1. Takaran Espresso 1 Shot

Dalam dunia kopi, takaran kopi espresso menjadi faktor penting dalam menciptakan cita rasa yang konsisten.

1 shot espresso adalah ukuran standar yang digunakan sebagai dasar untuk berbagai minuman berbasis espresso.

Takaran kopi espresso yang digunakan untuk 1 shot umumnya berkisar antara 7–9 gram bubuk kopi, dengan hasil akhir sekitar 25–30 ml espresso.

Standarisasi ini penting untuk menjaga konsistensi rasa dan intensitas espresso yang dihasilkan.

Takaran kopi espresso yang lebih besar atau lebih kecil dapat mengubah ekstraksi dan mempengaruhi keseimbangan rasa dalam espresso.

Takaran Bubuk Kopi untuk 1 Shot Espresso

Takaran bubuk kopi berpengaruh langsung pada hasil ekstraksi espresso.

  • 7 gram bubuk kopi → Menghasilkan espresso dengan rasa lebih ringan dan sedikit lebih encer.
  • 8 gram bubuk kopi → Takaran tengah yang sering digunakan untuk keseimbangan rasa.
  • 9 gram bubuk kopi → Memberikan rasa espresso yang lebih pekat dan lebih berbodi.

Takaran ini menjadi dasar bagi barista dalam menentukan hasil akhir dari minuman berbasis espresso.

Volume Hasil Ekstraksi Espresso 1 Shot

Setelah menentukan takaran bubuk kopi, volume hasil ekstraksi juga menjadi faktor utama dalam penyeduhan espresso.

  • Hasil standar 1 shot espresso: 25–30 ml cairan espresso.
  • Jika hasilnya kurang dari 25 ml, kemungkinan ekstraksi terlalu cepat atau takaran kopi terlalu sedikit.
  • Jika lebih dari 30 ml, ekstraksi bisa terlalu lama, yang berisiko meningkatkan rasa pahit.

Volume ini dipengaruhi oleh variabel lain seperti grind size (tingkat kehalusan gilingan kopi) dan tekanan air selama ekstraksi.

Waktu Ekstraksi Espresso yang Ideal

Selain takaran kopi espresso, waktu ekstraksi juga memainkan peran penting dalam menentukan karakter rasa.

  • Standar waktu ekstraksi: 25–30 detik
  • Kurang dari 20 detik: Espresso kurang terekstraksi, menghasilkan rasa asam dan kurang berbodi.
  • Lebih dari 35 detik: Terlalu banyak senyawa pahit yang terekstraksi, membuat espresso terasa terlalu pahit.

Waktu ekstraksi ini harus disesuaikan dengan grind size dan tekanan air agar hasil espresso tetap seimbang.

Peran Takaran 1 Shot Espresso dalam Minuman Lain

Takaran 1 shot espresso menjadi dasar dalam pembuatan berbagai variasi espresso lainnya, seperti:

  • Double shot espresso: Menggunakan 14–18 gram bubuk kopi untuk menghasilkan 50–60 ml espresso.
  • Ristretto: Menggunakan 7–9 gram bubuk kopi, tetapi dengan volume ekstraksi lebih sedikit (15–20 ml), menghasilkan rasa yang lebih pekat.
  • Lungo: Menggunakan 7–9 gram bubuk kopi, tetapi dengan volume ekstraksi lebih banyak (50–60 ml), menghasilkan rasa lebih ringan.

Setiap variasi memiliki rasio kopi dan air yang berbeda, yang mempengaruhi intensitas rasa espresso.

2. Perhatikan Rasio Kopi dan Air

Kunci Keseimbangan Rasa Espresso, Rasio kopi dan air adalah faktor utama dalam menentukan intensitas dan keseimbangan rasa espresso.

Standar rasio yang umum digunakan adalah 1:2, yang berarti 1 gram bubuk kopi menghasilkan 2 gram espresso cair.

Contoh Penerapan Rasio 1:2 dalam Praktik

  • Jika menggunakan 18 gram bubuk kopi, hasil espresso yang ideal adalah 36 gram cairan dalam cangkir.
  • Jika menggunakan 16 gram bubuk kopi, hasil akhir yang sesuai adalah 32 gram espresso cair.

Ketidakseimbangan dalam rasio ini dapat menyebabkan perubahan rasa:

  • Rasio kurang dari 1:2 → Espresso lebih pekat, cenderung lebih pahit dan terlalu kental.
  • Rasio lebih dari 1:2 → Espresso lebih encer, cenderung kurang berbodi dan kehilangan karakter aslinya.

Kontrol rasio ini juga bergantung pada tingkat kehalusan gilingan kopi serta waktu ekstraksi yang sesuai.

3. Kontrol Waktu Ekstraksi

Menentukan Kualitas Espresso, Selain rasio kopi dan air, waktu ekstraksi berperan penting dalam membentuk profil rasa espresso, Waktu ekstraksi standar untuk espresso berkisar antara 25–30 detik.

Dampak Waktu Ekstraksi terhadap Rasa

  • Kurang dari 20 detik → Ekstraksi terlalu cepat, menghasilkan espresso dengan rasa asam yang kuat dan kurang berbodi.
  • Ideal (25–30 detik) → Ekstraksi seimbang, menghasilkan rasa espresso yang kaya dengan keseimbangan keasaman, manis, dan pahit.
  • Lebih dari 35 detik → Ekstraksi terlalu lama, menghasilkan espresso yang pahit karena senyawa berlebih yang terekstraksi dari bubuk kopi.

Cara Mengontrol Waktu Ekstraksi

  • Pastikan tekanan mesin espresso berada pada 9 bar → Tekanan yang terlalu rendah atau tinggi akan mengubah kecepatan ekstraksi.
  • Sesuaikan tingkat kehalusan gilingan kopi → Jika air mengalir terlalu cepat, gilingan perlu lebih halus; jika terlalu lambat, gilingan harus lebih kasar.
  • Gunakan teknik tamping yang konsisten → Tekanan tamping yang tidak merata dapat menyebabkan ekstraksi tidak seimbang.

4. Pastikan Distribusi Kopi Merata

Menghindari Channeling, Distribusi bubuk kopi yang tidak merata dalam portafilter dapat menyebabkan channeling, yaitu kondisi ketika air mengalir hanya melalui bagian tertentu dari bubuk kopi, sehingga ekstraksi menjadi tidak merata.

Teknik Distribusi Bubuk Kopi yang Efektif

  • Weiss Distribution Technique (WDT) → Menggunakan jarum kecil untuk meratakan bubuk kopi sebelum tamping, menghindari gumpalan yang bisa menyebabkan ekstraksi tidak merata.
  • Tapping ringan → Mengetuk portafilter untuk menyebarkan bubuk kopi secara merata sebelum ditekan dengan tamper.
  • Use a Distribution Tool → Alat ini membantu menyebarkan bubuk kopi dengan konsisten sebelum tamping.

Jika distribusi bubuk kopi tidak dilakukan dengan baik, hasil ekstraksi bisa bervariasi, menyebabkan espresso yang terlalu pahit atau terlalu asam.

5. Gunakan Air Berkualitas Baik

Faktor Penentu Ekstraksi Optimal, takaran kopi espresso yang tepat sangat berpengaruh terhadap keseimbangan rasa.

Air adalah komponen utama dalam espresso, sehingga kualitasnya sangat mempengaruhi hasil akhir penyeduhan.

Kriteria Air yang Ideal untuk Espresso

  • pH seimbang (sekitar 7,0) → pH yang terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa) dapat mempengaruhi ekstraksi dan merusak keseimbangan rasa.
  • Kandungan mineral yang tidak berlebihan → Air dengan mineral yang terlalu tinggi dapat menghambat ekstraksi, sedangkan air dengan mineral yang terlalu sedikit bisa membuat rasa espresso hambar.

Dampak Air terhadap Rasa Espresso

  • Air terlalu keras (banyak kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium) → Dapat menghambat ekstraksi dan meningkatkan rasa pahit.
  • Air terlalu lunak (mineral rendah) → Bisa menyebabkan espresso kehilangan kompleksitas rasa dan terasa datar.
  • Gunakan air yang telah difilter → Menghindari kandungan klorin atau zat lain yang dapat mempengaruhi rasa espresso.

Kesimpulan

Takaran kopi espresso yang ideal adalah kunci dalam menghasilkan espresso dengan rasa seimbang dan tidak pahit.

Dengan menggunakan takaran yang akurat, memperhatikan rasio kopi dan air, mengontrol waktu ekstraksi, memastikan distribusi bubuk kopi merata, serta menggunakan air berkualitas baik, espresso yang dihasilkan akan lebih nikmat.

Dengan menerapkan 5 tips di atas, Anda dapat menyeduh espresso yang tidak hanya kaya rasa, tetapi juga memiliki keseimbangan sempurna antara keasaman dan kepahitan.

Scroll to Top